KAMPAR — Di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan keagamaan di pedesaan, secercah harapan tumbuh dari Dusun Jawi, Desa Koto Perambahan. Ketua Elang 3 Hambalang, Pebriyan Winaldi, hadir bukan sekadar memberi hadiah, tetapi menanamkan kepedulian yang berkelanjutan bagi masa depan para santri MDTA.
Pada Senin (15/12), Pebriyan memberikan apresiasi kepada santri-santri berprestasi sebagai bentuk penghargaan atas ketekunan mereka menuntut ilmu agama. Bagi anak-anak ini, hadiah tersebut bukan hanya benda, melainkan pengakuan bahwa jerih payah mereka diperhatikan dan dihargai.
Kepedulian Pebriyan tidak berhenti di sana. Jauh hari sebelumnya, ia telah membantu renovasi ruang belajar MDTA serta memberikan dukungan gaji rutin bagi para pengajar, memastikan proses belajar-mengajar tetap berjalan dengan layak dan bermartabat.
“Santri adalah penjaga nilai dan akhlak di masa depan. Jika hari ini mereka kita rawat dengan perhatian dan ketulusan, kelak merekalah yang akan merawat umat,” ungkap Pebriyan dengan nada penuh harap.
Para guru dan wali santri merasakan langsung dampak dari bantuan tersebut. Ruang belajar yang lebih layak dan perhatian terhadap kesejahteraan pengajar memberi semangat baru, tidak hanya bagi santri, tetapi juga bagi mereka yang mengabdikan diri di dunia pendidikan agama.
Di Dusun Jawi, kepedulian itu kini menjadi cerita. Sebuah kisah tentang bagaimana ketulusan mampu menghidupkan harapan, dan bagaimana pendidikan agama tetap menemukan jalannya, meski tumbuh dari sudut desa yang sederhana.***MDn
#Elang 3 Hambalang Riau