Skandal Pertamina Seret Nama Miss Indonesia 2010, Tunjukkan Gagalnya Reformasi BUMN ?

Skandal Pertamina Seret Nama Miss Indonesia 2010, Tunjukkan Gagalnya Reformasi BUMN ?

ANDALASTERKINI.COM - Jakarta, Nama Asyifa Latief, publik figur yang dikenal sebagai Miss Indonesia 2010, mendadak jadi sorotan bukan karena prestasi, melainkan dugaan keterlibatannya dalam mega skandal korupsi pengelolaan minyak dan produk kilang Pertamina. Ia disebut menerima aliran dana hingga Rp185 juta dari salah satu tersangka dalam kasus yang diperkirakan merugikan negara lebih dari Rp193 triliun.

Meski Asyifa membantah dan mengklaim hanya menerima Rp60 juta, Kejaksaan Agung masih mendalami motif dan relevansi uang tersebut dengan jabatannya saat itu sebagai Senior Komunikasi di Pertamina International Shipping—anak usaha Pertamina yang terseret dalam pusaran kasus.

Dugaan skema manipulasi pengadaan minyak mentah dan optimalisasi kilang menjadi inti dari kasus ini. Rapat-rapat strategis yang diduga direkayasa oleh sejumlah pejabat Pertamina justru berdampak pada berkurangnya serapan minyak dalam negeri dan mendorong impor ilegal yang menguntungkan broker dan pejabat tertentu.

Yang menjadi perhatian lebih besar adalah jejak karier Asyifa Latief sebelumnya yang juga tercatat sebagai mantan pegawai BUMN di PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Fakta ini menambah kekhawatiran bahwa proses rekrutmen dan rotasi pegawai di BUMN belum sepenuhnya terbebas dari praktik tidak sehat.

Di tengah gencarnya kampanye nilai AKHLAK oleh Menteri BUMN Erick Thohir, kasus ini seakan menjadi tamparan keras. Publik bertanya-tanya: Apakah slogan itu hanya sebatas branding, tanpa mekanisme pengawasan yang nyata dan efektif?

Keterlibatan tokoh publik dalam skema besar korupsi BUMN memperkuat sinyal bahwa sistem masih longgar, bahkan mungkin permisif terhadap oknum-oknum yang mencari celah di balik jabatan strategis. Jika tak segera dibenahi, BUMN bisa terus menjadi “ladang basah” bagi elite yang rakus.

Kejagung masih terus menyelidiki aliran dana dan memperluas jangkauan tersangka. Namun yang jelas, publik menanti lebih dari sekadar penangkapan—yakni perombakan serius terhadap budaya kerja, transparansi, dan etika di tubuh BUMN. (*)

#Korupsi Pertamina #Asyifa Latief

Berita Terkait